Tiga Negara Besar Bersaing Bangun LRT di Makassar

By Admin


nusakini.com-Makassar - Sejak Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto melauching top ten investment, investor dunia pun ramai-ramai melirik Makassar. Salah satu yang diminati yakni Light Rail Transportation (LRT).

Setelah sebelumnya Australia dan Korea,  Danny kembali menerima Tim KFW Bank dari pemerintah Jerman.

Kedatangan KFW Bank dalam rangka penjajakan kerjasama bidang transportasi publik di wilayah Makassar khususnya LRT. Tim KFW diterima langsung Danny Pomanto di kediamannya, Rabu, (27/2).

Danny sendiri menyambut baik hal tersebut. Terlebih sejalan dengan 10 mimpi besar yang telah digaungkan Wali Kota berlatar belakang arsitek ini.

“Kami sangat apresiasi hal itu. LRT masuk top ten ivestment kita. Salah satunya juga New Balaikota, yang juga kita telah rencanakan stasiun LRT di situ, jadi nyambung,” kata Danny.

Tim KFW Bank of German dan DPP Maska yang hadir yakni Mr Marko Davilla dan Dirk Schneider. Proyek ini ditwarkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan dan sebagai fasilitas transportasi publik di Makassar.

KFW adalah Bank Development milik pemerintah Jerman yang salah satu kegiatannya adalah memberi bantuan pembangunan infrastruktur di negara negara berkembang.

Kepala Bagian Perekonomian dan Kerjasama Kota Makassar Najiran Syamsuddin membenarkan jika Jerman adalah negara ketiga yang menawarkan kerjasama pengembangan LRT setelah Australia dan Korea.

“Ini merupakan penjajakan kerjasama KFW Bank Jerman khususnya pengembangan LRT. Bulan 6 sudah akan melakukan desiminasi apa saja yang benar-benar dibutuhkan dari sistem kereta api di Makassar,” ungkap Najiran.

Ada pun mekanismenya, lanjutnya kalau bentuknya hibah internasional Maka akan disalurkan ke pemerintah pusat, kemudian ke provinsi dan selanjutnya disalurkan ke Makassar. Sementara ini juga tengah menunggu Perpres RI tentang perkeretaapian sebagai alas hukumnya.

Namun, Najiran juga menjelaskan jika Asian Development memiliki potensi besar untuk pengembangan LRT ini. Pasalnya menurut dia 9 dari 12 Direktur ADB sudah hadir di Makassar dan melihat 10 program investasi Makassar.

“Semua memiliki peluang, kalau KFW Bank merupakan funding komisi Eropa sedangkan ADB di Asia. Tapi kalau ADB prosesnya bisa lebih capat, karena hibah langsung tersalurkan ke kota penerima tanpa tender,” jelas Najiran. (dayat/ab)